
Sadar betul. Begitu sadarnya aku sebagai hamba ALLAH yang disebut wanita. Wanita desa biasa dari orang tua sederhana dengan IQ kurang dari sebuah senyum simpul kepuasan. Namun [kata ibu] mempunyai mimpi dan impian yang banyak jumlahnya dalam angan. Hanya mimpi yang dapat membuatku tetap hidup pikir pendekku. Dengan mengorek habis hakikat hidup sebagai seorang hamba yang mempunyai bergudang mimpi sebagai pertahanan hati .
Anganku merajut kembali kala daku masih...